Tip Agar Tidak Tertipu Saat Berbelanja Online

Gue adalah jomblo yang udah nggak percaya lagi sama cinta. Sehingga, gue pun sering ngerasa kesepian saat malam minggu tiba. Berawal dari keresahan itu, beberapa bulan yang lalu gue pun mencoba untuk membeli “teman” di online shop. Yang gue beli adalah sebuah robot. Iya, robot. Robotnya nggak berbentuk Aura Kasih kok, tapi mirip sama robot perang. Awalnya, gue keracunan iklan robotnya di Youtube. Robot itu bisa joget, bisa karate, dan gue berharap, dia bisa gue suruh beli mie instant di warung.

Setelah penjual mengkonfirmasi barang itu masih ada, gue pun transfer duit ke penjualnya, dan gue kirim bukti transfer via chat. Setalah uangnya sukses ditransfer, mendadak tuh orang nggak bisa gue kirimin chat lagi, gue coba telpon pun nggak aktif nomornya. Gue sebel. Gue berasa di-PHP-in oleh gebetan yang udah banyak gue kasih pengorbanan. Saat itu, gue doain si penipu giginya bisulan.

Nah, berbekal dari pengalaman itu, gue pun segera mencari tau tentang cara-cara agar belanja online lebih aman. Gue nggak mau ketipu lagi, duit ilang, barang nggak datang. Dari apa yang gue pelajari, gue menemukan beberapa tip agar kita nggak ketipu saat belanja online. Karena gue adalah sosok pria tampan, baik, dan bijaksana, gue bakal berbagi tip yang udah gue pelajari ini kepada kalian. Here they are:

Jangan Tergiur Harga
Buat kalian yang suka nyari hape di market-place online, atau suka nongkrongin Home Facebook, pasti sering nemuin ada orang jual smartphone sekelas iPhone dengan harga 1,5 juta – 2 juta. Penjualnya sih berdalih tuh barang black-market alias tanpa bayar pajak cukai, makanya murah.



Tapi kalo mau lebih jeli lagi untuk mengenali barang itu, silakan cek di website officialnya, iPhone 6+ paling murah mah 9 jutaan. Tanpa pajak tuh harganya segitu. Nah, kalo tuh orang jual iPhone seharga 1,6 juta, artinya si penjual ngesubsidi pembeli sebesar Rp.7,4 juta. Wah.. Nih orang kalo nggak nipu, mungkin kebanyakan duit dan pengin berbaik hati kepada orang-orang yang berkantong pas-pasan yang pengin punya iPhone. Mulia sekali. Atau mungkin, iPhone yang dia jual itu terbuat dari tanah liat.

Hati-hati Saat Membeli Barang Bekas
Untuk kita-kita (termasuk gue), saat pengin sebuah barang yang harganya nggak sesuai dengan kodrat dompet, biasanya akan memilih barang bekas karena terjamin keasliannya, cuma pernah dipake orang lain aja.

Masalahnya, membeli barang bekas secara online itu ada resikonya juga. Secara, kita nggak sempet megang-megang dulu tuh barang. Kita nggak bakal tau gimana keadaan tuh barang. Apa aja yang udah rusak, atau apakah barang itu bekas dipakai, atau bekas diinjak gajah.

Jadi, saat lo berpikir untuk tetap membeli barang bekas, lo bisa ikutin cara gue. Pastiin untuk lebih jeli lagi sebelum membeli. Misal, tanya-tanya secara lebih detail mengenai kondisi barang kepada penjual. Apa aja kekurangan dari barang itu, sudah berapa lama barang itu dipakai, masih adakah surat garansi dari toko, dll. Biar lebih aman lagi, mintalah penjual memberikan garansi, apabila ternyata kondisi barang bekas yang dibeli tidak sesuai dengan yang dijelaskan, penjual harus bersedia mengembalikan uangnya (refund).

Reputasi Penjual
Untuk yang suka belanja secara online, sebelum memutuskan untuk transfer, pastikan dulu reputasi penjual memang baik. Cara ngecek reputasi seller di antaranya, dari testimoni pembeli-pembeli yang udah pernah beli di online shop dia.

Sayangnya, masalah testimoni ini pun sekarang udah banyak yang curang dengan cara membuat beberapa akun baru dan menulis testimoni palsu. Jadi, cara paling valid buat mengecek reputasi penjual adalah dari rekomendasi teman dekat yang pernah belanja di online shop yang sama. Ribet? Emang. Tapi seenggaknya duit aman. Mending ribet pas beli, daripada ribut pas ketipu.

CoD
Kepanjangan dari CoD adalah (Cash on Delivery), alias barang dibayar setelah barang dikirimkan. Tapi pada prakteknya, CoD di sini diartikan sebagai penjual bertemu dengan pembeli di dunia nyata. Setelah bertemu, mereka nggak jadian, tapi pembeli ngecek barang yang akan dibeli secara langsung. Saat pembeli merasa barangnya bener-bener cocok, baru deh pembeli ngasih duit ke penjual. Metode ini memang paling aman (kecuali si seller yang diajak ketemu ternyata anggota sindikat begal antar benua), tapi metode ini memang paling ribet. Kurang oke di zaman serba online ini.

Rekening Bersama
Mungkin ada sebagian dari kalian yang bingung apa maksudnya rekening besama. Bukan.. Bukan berarti kita harus bayar belanja pake rekening kelurahan. Gini penjelasan dari “rekening bersama”:

Pembeli membeli sebuah barang dari sebuah online shop, pembeli lalu mengirimkan uangnya ke “Rekening Bersama” ini. Penjual, mengirimkan barang kepada pembeli, lalu setelah pembeli mengonfirmasi barang yang dia terima sesuai dengan yang dia pesan, si “Rekening Bersama” ini akan mengirim uang dari pembeli kepada penjual. Nah, kalo si pembeli komplain, misal mau beli hape tapi yang diterima adalah sabun, maka si pembeli bisa agar duitnya ditahan dulu sama si Rekening Bersama sampai ada penyelesaian masalah itu secara win-win solution. Jadi, metode Rekening Bersama ini bikin pembeli merasa aman untuk belanja.

Kebetulan, fitur semacam itu udah ada di sebuah aplikasi marketplace yang sangat praktis, bernama Shopee. Jadi, Shopee ini adalah sebuah marketplace online yang berbasis aplikasi smartphone. Iya, lo bisa belanja maupun jualan dengan mudah via hape lo doang. Belanja maupun jualan, cukup klik-klik-klik dalam kurang dari satu menit di hape lo.



Fitur Shopee Guarantee adalah nama lain dari sistem rekening bersama seperti yang gue jelasin di atas. Jadi, pas lo nemu barang yang mau lo beli, tinggal klik beli, lalu lo transfer duitnya ke rekening Shopee. Inget, transfer duitnya ke rekening Shopee, bukan langsung ke rekening penjual untuk menghindari penjualnya kabur setelah menerima duit. Setelah Shopee mengonfirmasi bahwa duit lo udah masuk ke rekening Shopee, Shopee akan meminta penjual untuk mengirimkan barangnya ke elo. Begitu barang lo terima dan lo nmengonfirmasi ke Shopee bahwa tuh barang sesuai dengan barang yang mau lo beli, Shopee baru akan menransfer uang lo ke penjual. Aman banget kan?!



Serunya lagi, saat lo nemu barang yang menarik untuk dibeli, lo bisa nanya-nanya dulu ke penjual via chat yang ada di aplikasi Shopee. Lo bisa nanya macem-macem mengenai produk yang lo mau itu kepada si penjual, sehingga lo bisa lebih yakin buat beli tuh barang atau tidak. Selain chat, ada juga fitur sosial commerce yang bakal bikin lo bisa follow-followan, nge-like, dan lain-lain. Yang pasti, fiturnya ini bukan buat modus-modus nyari jodoh ya.



Buat para penjual, Shopee menyediakan fitur Sell Smart. Jadi, fitur ini akan menjadi semacam asisten lo dalam berjualan di Shopee. Fitur ini akan membantu mengorganisir orderan lo, lalu juga membantu lo mengatur daftar konsumen lo biar lebih mudah ngelayanin, dan serunya lagi, lo juga bisa ngecek gimana laporan penjualan lo. Apakah ada item yang penjualannya kurang oke, ataukah ada item yang penjualannya oke banget sehingga lo harus rajin re-stock. Semua udah diurusin sama fitur ini. Jadi, lo nggak perlu pusing ngitung ini-itu lagi.


The best part of this application is, it is FREE!! Baik pembeli maupun penjual yang nitipin “toko”nya di Shopee, tidak akan dipungut biaya apapun. Nggak ada biaya bulanan, maupun harian, ataupun potongan dalam tiap transaksi. Semua keuntungan, buat elo. Tuh kan.. Berjualan zaman sekarang, nggak perlu lagi nyewa lahan. Dagangan lo pun bisa dilihat oleh jutaan orang di dunia. Udah belanja aman, jualan mudah, seru kan? Sebenarnya masih banyak lagi fitur menguntungkan lainnya yang dikasih sama Shopee. Makanya, buruan download aplikasi Shopee di SINI (Android/iOS) dan mulai belanja atau jualan yuk!



Nah, itu aja beberapa saran gue buat kalian yang pengin belanja aman di internet. Btw, lo pernah ketipu pas belanja online, nggak? Coba ceritain di kolom komentar dong!

0 komentar:

Post a Comment